Hallo
petani kopi, produsen pengolah paska panen dan penyangrai serta kedai kopi Indonesia. Juga para konsumen kopi Indonesia.
.
Kami coba berbagi data yang kami kumpulkan setiap hari selama 7 tahun atau kira-kira 2.460 hari dari gugus pegunungan di selatan bandung yaitu Waringin, Malabar & Gede atau Ageung.
.
Apa yang kami catat? Curah hujan harian, kelembaban harian dan suhu harian. Lantas bagaimana hubungannya dengan kopi?.
.
Manfaat pertama yang sangat terasa adalah lahirnya kemampuan personal analisa tim kami yang mencatat setiap hari. Maklum di kami masih banyak yang (maaf) S2 (SD dan SMP).
.
Manfaat yang kedua, kami dapat menentukan rencana
konservasi tahun yang akan datang, misalnya apakah lebih fokus pada konservasi air atau konservasi tanah?.
.
Manfaat lainnya datang setiap saat. Walau semuanya adalah hal-hal kecil namun kami bersyukur, karena dengan riset yang terus menerus ini, menempatkan diri kami di atas horison, sehingga sudut pandangnya lebih luas.
.
Setelah 7 tahun, data curah hujan yang tahun 2016 sekitar 2.606 mm/tahun kemudian turun ke 2.360 - 2.260 - 2.002 dan naik ke 2.797 - 3.260 menjadi jawaban atas banyak hal. Misalnya pola panen, prediksi harga jual, produktifitas dsb.
.
Semoga ini menjawab pertanyaan-pertanyaan didiskusi kopi tahun 2022 ini. Tanpa Riset, tidak akan ada jawaban. Karena 'ilmu datangnya dari laku', begitu kurang lebih pepatahnya, 'moal aya basa mun teu saba'.
.
Silahkan mulai mencatat hal-hal kecil. Karena curah hujan adalah faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol manusia. Curah hujan hanya dapat di analisa, karena sejatinya beliau (hujan) adalah berkah untuk semesta.
.
Selamat ngopi sambil membaca semesta.
Comments